Thursday, August 29, 2013

Review: How To Master Your Habits dari Felix Y. Siauw

Ada satu pertanyaan yang selalu menarik untuk dibahas bagi siapapun yang peduli pada proses pengembangan diri; “mengapa satu orang bisa menguasai satu keahlian tertentu sementara yang lain tidak?” lebih jauh lagi pertanyaannya berkembang menjadi “bagaimana seseorang bisa menguasai suatu keahlian?”

Bagi sebagian besar manusia, keahlian adalah perkara bakat. Bagi sebagian yang lain, keahlian adalah masalah latihan dan pengulangan.

Yang menarik pula, terkadang kita saksikan seseorang sangat termotivasi untuk menguasai satu keahlian, namun dia tak dapat menguasainya. Disisi lain, ada seseorang yang samasekali tak mempunyai motivasi namun menguasai suatu keahlian.

Buku ini bukan buku motivasi, buku ini adalah buku yang akan menjelaskan pada anda bagaimana menguasai keahlian tanpa motivasi, bahkan tanpa berpikir!

Lebih hebat lagi, buku ini dikhususkan untuk anda, para pejuang dakwah Islam!


* * * * * * *

Saya punya buku ini sudah berbulan-bulan lalu lamanya. Tapi belum tergerak untuk membacanya. Waktu akhirnya terdorong baca, mungkin pengaruh abis bulan puasa, mungkin karena saya bikin janji sama diri sendiri untuk menghabiskan sisa tahun ini dengan membaca non fiksi atau non roman. Plus saya lagi pengen mengembangkan diri saya, membuang kebiasaan males dan menunda. Jadilah pilihan saya jatuh di buku mengenai pembentukan habits/kebiasaan.

Dari segi isi, seperti kebanyakan buku-buku pengembangan diri/how to/motivasi (meskipun katanya ini bukan buku motivasi), nggak ada yang cukup baru disajikan di sini. Tapi rasa penasaran, ditambah tampilan di setiap halaman yang berbeda, membuat saya cukup terhibur. Gambar-gambar itu dibuat seperti ilustrasi cerita dan cukup sesuai dengan apa yang dibahas di halaman tersebut. The greatest part-nya, karena ada gambar Jason Statham. Hahahaha... *info gak penting.

Buku ini memang banyak mengangkat ajakan dakwah dan menjadi pendakwah. Tapi bukan dakwah yang sekedar berkhotbah lho. Saya melihat di sini dakwahnya itu lebih bersifat menyebarkan kebaikan dan menjadi pemimpin/sosok yang membuat perbedaan dengan mengajak ke arah kebaikan. Tapi untuk bisa menjadi sosok tersebut, ada kebiasaan-kebiasaan baik yang harus ditanamkan. Itulah inti buku ini.

Jujur, saya sebetulnya agak terganggu dengan typo, penempatan tanda baca titik dan koma yang kurang tepat. Saya juga agak terganggu ketika kata 'habits' yang digunakan berulang-ulang tidak dimiringkan. Tapi untungnya, pas lagi baca ini saya memang lagi butuh membangun habits yang baik, jadi saya lebih berfokus pada isinya. Saya suka dengan contoh-contoh atau analogi yang diberikan. Cukup bisa dimengerti, tidak menggurui tapi memaksa kita untuk berpikir, dan ada beberapa yang agak menyentil, yang membuat diri berhenti sejenak untuk merenung, "Iya ya, kenapa ya kalo kita begini bla bla bla bla... 

Untuk bacaan yang singkat, ringan, namun menginspirasi, buku ini bagus. Jenis buku yang bisa dibuka di halaman berapa aja untuk mendapatkan inspirasi atau penguat. Definitely a keeper.

Tadinya mau kasih 5 bintang, tapi typo yang banyak membuat saya urung dan memberikan 4.5 bintang saja. :)