Thursday, August 2, 2012
Sebelum Natal Berakhir (Home in Time for Christmas) by Heather Graham
Kayaknya ini buku pertama Heather Graham yang aku baca. Pertamanya baca versi Inggrisnya di tahun 2011, tapi cuma sekitar seperempat buku, then I stopped. Entah kenapa, waktu beberapa hari lalu ke toko buku, dorongan untuk membeli buku besar, dan aku nyomot ini.
Nggak benar-benar baca ulang, cuma scanning aja, dan mulai baca serius lagi setelah sampe di bagian aku berenti sebelumnya.
If you're looking for something hot and steamy, you got yourself the wrong book. Dari covernya aja udah jelas, lagi musim salju. Jadi dingiiiiin... Hihihihi...
Anyway, buat yang lagi pengen bacaan sederhana, simpel, manis dan menenangkan, ini bagus (menurut saya). Ada sih bagian-bagian yang agak membosankan, terutama di bagian-bagian awal, atau mungkin agak membingungkan karena too much dialogue. But then again, ini pas banget menggambarkan keluarga Melody yang rame dan agak ajaib. Jadi ibaratnya kita berada di ruangan yang sama dengan mereka, leher/mata/kepala kita akan capek nengok kanan-kiri tek-tok karena mereka semua banyak bicara dan saling menimpali. Tapi saya suka dengan kedekatan dan kehangatan keluarga Melody.
Ngomongin soal tokoh hero-nya, Jake Malorry, jangan mengharapkan cowok super dominan tipe alpha seperti Jorlan di Stone Prince-nya Gena Showalter ya. Jauh banget karakternyaaaaa... Dan saya bisa bilang bahwa rasa jatuh cinta antara Jake dan Melody terasa murni dan manis. So sweet...
Cerita ini mulai seru waktu Mark, cowok yang pdkt ke Melody dateng, bikin Melody serba salah dan Jake agak kaget, tapi tetap bersikap tenang dan gentleman. *duh, jadi pengen meluk Jake. Kalo di novel2x lain, udah bisa dipastikan si tokoh hero akan jadi posesif dan 'menggigit' saingannya.
Lebih seru lagi waktu keluarga Melody ketangkap basah mau memulangkan Jake tanpa melibatkan Melody, dan Mark tau-tau muncul juga di situ. Seru... ngebayangin kelempar sana dan ke sini. Saya ikut terenyuh waktu Mona (ibunya Melody) langsung jatuh lemas waktu dia pikir dia nggak akan pernah ketemu Melody lagi gara-gara lubang hitam itu.
Jadi mikir, jadi sebetulnya Serena dan Mark bisa terus2xan mengabari kehidupan mereka di abad lampau ya dengan nyelipin surat di selipan batu perapian. Update status ala Serena dan Mark di tahun 1776. Hihihihihi...
Labels:
fiksi,
reviews,
romance,
terjemahan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Iya, pas awal2 emang rada boring *jd teringat pas ngedit di bagian2 yg agak kacau >,<
ReplyDeletei've read this book last december and i loved it!
ReplyDelete