Friday, September 21, 2012

Within Reach by Sarah Mayberry

Being a single dad was never on Michael Young's agenda. Yet with the sudden loss of his wife, that's exactly the role he has. On his best days, he thinks he can handle it. On his worst… Luckily, family friend Angie Bartlett has his back, easily stepping in to help out.

Lately, though, something has changed.

Michael is noticing exactly how gorgeous Angie is, and how single she is. She's constantly in his thoughts and he feels an attraction he never expected. Does he dare disrupt the very good thing they have going? If they have a fling that goes nowhere, he stands to lose everything—including her. But if they make it work, he stands to gain everything!

5 bintang ( * * * * * )


Buy This Book from Book Depository, Free Delivery World Wide

Saya suka banget sama buku-bukunya Sarah Mayberry. Well, nggak semuanya saya kasih bintang 5, tapi secara keseluruhan, saya suka sekali. Baik itu yang Super Romance, atau yang Blaze. Ceritanya cukup sederhana, tapi dalam. Dan yang paling penting buat saya adalah membumi dan masuk akal, dalam arti kita pun bisa mengalami kejadian semacam itu di kehidupan kita. Jatuh cinta sama temen, sahabat? Kenapa nggak? Itu sebabnya saya suka banget sama tema temen-jadi-demen. :)
Within Reach pun nggak jauh dari situ. Angie dan Michael saling jatuh cinta setelah mereka kenal sekian lama. Meskipun awalnya nggak terlalu dekat, sebatas karena ada penghubung, yaitu Billie. Sedikit banyak, sinopsisnya mengingatkan saya pada Sarah's Child-nya Linda Howard. Bedanya, di Sarah's Child, anak istrinya Rome meninggal semua. Sementara di Within Reach, yang meninggal cuma istrinya Michael.

Apa yang nyangkut setelah baca ini?

  • Perasaan bersalah dan denial itu masuk akal. Seandainya saya ada di posisi Angie atau Michael, saya juga pasti akan merasakan hal yang sama. Pertanyaannya, apa saya bakal berani ambil resiko ya? 
  • Saya nggak bisa nahan air mata waktu mereka berempat (Michael, Angie dan 2 anak Michael) ke kuburan Billie di ulang tahun Billie, dan Eva (anak pertama Michael) bilang, "I love you, Mummy. I think about you every day." Huhuhuhuhuhu.... 
  • Bahwa Eva minta ijin ke Michael dulu pas mau main iPad. Jadi inget keponakan-keponakan saya yang kebablasan main karena ortunya nggak ngelarang sehingga ketika sedang berkumpul dengan keluarga pun mereka sibuk main dengan gadget dan nggak berinteraksi dengan orang lain. Jadi terinspirasi kayak Michael untuk anak-anak saya nanti. :D
Buat saya, Sarah Mayberry ini must-have-item. Romannya nggak terasa picisan atau terlalu gombal. Saya bisa merasakan suasana kekeluargaan, kehangatan baik itu antara anak dan ortu atau antara pasangan. Konfliknya sederhana, tapi digambarin sedemikian rupa supaya emosi dan intensitasnya terasa. Jadi nggak sabar untuk baca buku-bukunya yang lain. Sayangnya, setahu saya belum ada buku-bukunya dia yang diterjemahkan di Indonesia.

4 comments:

  1. Wah lha itu.. baru mau tanya ini ada terjemahannya atau enggak =))

    Btw, ada twitter ga? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, sayang banget belum ada terjemahannya. Padahal menurutku bagus2x lho.
      Twitterku: @diahditwit ^^

      Delete
  2. Bukunya emang bagus, tapi bagian dimana Angie dan Michael saling "tarik-ulur" karena perasaan bersalah kelamaan.. ada berapa bab intinya cuman itu aja..

    Tapi aku suka interaksi Michael dengan anak-anaknya.
    Adegan di kuburuan Billie juga jadi favorite :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya untuk kasus semacam ini konflik terbesar emang masalah rasa bersalah ya ... ngebayangin kalo aku di posisi itu soalnya. :D
      Iya, aku suka interaksi mereka ... jadi cinta sama Michael. #eaaaa...

      Delete