Just like any other book hoarder, I tend to buy and buy and buy books everywhere I go, even online. So, to start reading those books I guess joining a challenge would help to keep me focus to read and finish them, instead of starting the newer one. Besides, there'd be lots of new great release in year 2013, too. I have to move quiet fast.
Here's at least the top ten I'm planning to put in the challenge:
1. Mary Balogh - Slightly Wicked
2. Sandra Brown - Permainan Kotor (Play Dirty)
3. Susan Elizabeth Phillips - Dream a Little Dream
4. Jodi Thomas - Texas Rain
5. Julia Quinn - Just Like Heaven
6. Vicki Lewis Thompson - Nerd in Shining Armor
7. Vicki Lewis Thompson - A Werewolf in Manhattan
8. Vicki Lewis Thompson - Should've Been a Cowboy
9. Jillian Stone - An Affair With Mr. Kennedy
10. Lori Foster - Run the Risk
So, thanks to Evie for having this challenge. So come and join!
For more information, you can go to:
Bookish: 2013 TBR PILE Reading Challenge - SIGN UPS!: Welcome to 2012 TBR PILE Reading Challenge!!! 6 BLOGGERS, 12 MINI-CHALLENGES, 24 BOOKS TO WIN!!! We all have those books...
Tuesday, December 11, 2012
Friday, October 19, 2012
Wicked Romances Giveaway Hop
Sharing My Favorite Read Giveaway Hop was organized by
Hello,
This is my very first time I join a giveaway hop! I'm so excited, and yet anxious at the same time. I really hope I'm doing it right!
Let's talk about wicked. I became familiar with the word 'wicked' after I read some historical romances, which was in late 2009. Somehow I like the sound, wicked, and the meaning in a naughty playfully way. That's why I fell quite easily for heroes who have this character, even if it's meant to shown only to his lover, or certain people like best friend(s) or family member(s). You know that some people look very hard and cool (or cold), strict, like there's no time to play around. Mostly those characters are Dukes, a very tough leader, or someone who has been through tough times that he becomes hardened by his experiences.
From my personal experience, some people who's not close enough to me, like my friend's friends, or clients, lecturers, or distant family, thought that I am a very quiet person, or a very nice girl who's innocent enough that they sometimes excuse themselves if they talked about sex or used foul language. Well, I AM pretty shy and/or quiet to new people, or to those I'm not comfortable with. But those who knew me better..., well, let's just say that one of my best friend often got annoyed when he tried, hard, to explain to his friends or our colleagues that I'm not exactly who I showed them to be. A nice, innocent, quiet, shy person. And it always make me laugh when they didn't believe him.
So, it's more like there's-more-than-meet-the-eyes thing. Or more like there's a side you don't want to share to the world. Aren't we all have our own secrets?
But, hey, I also don't mind if it's the other way around, like characters who's known to be wicked, rake, or very outgoing person, but inside he cares deeply about things that people think he'd never care about. I love to get to see a glimpse of the other side of certain people, or when I get the privilege to know that side. ;)
So, I'd like to share my favorite heroes from books (mostly historical romance and had been published years ago I think), that I considered have wicked characters in them. I actually had more than these, but right now, all I could think of are these.
And here's some recommendations from some friends:
What you can win here: 1 book of choice from books aboveNumber of winners: 1 winnerOpen to International (as long as The Book Depository ships to your country)How to enter: Fill the Rafflecopter below. :)a Rafflecopter giveaway
Hop and enter the other giveaways!
To sign up, please add your link bellow:
Monday, October 15, 2012
Dating and Other Dangers by Natalie Anderson
Nadia Keenan's first date Do's and Don'ts:
1. Do boost your confidence by looking hot2. Don't put out until at least date two
3. If the man is trouble (however sexy!) do report all onwww.WomanBWarned.com
After being trashed on Nadia's website, serial dater-and-dumper Ethan Rush is about to put Nadia's rules to the test. He's determined to change her mind about him. She's determined to prove him for the cad he is.Let the battle of the dates begin.
Edisi : Softcover (paperback)
Jumlah Halaman : 192 halaman
Penerbit : Harlequin (2 Oktober 2012)
Bahasa : Inggris
Waktu memutuskan membeli buku ini, saya nggak mikirin sinopsisnya, tapi mikirin covernya. Soalnya modelnya Paul. Jadi langsung beli. :D
Anyway, cerita ini tentang Nadia yang menjadi fasilitator sebuah forum online yang membahas soal kencan, laki-laki dan seputar itu. Selain jadi fasilitator, Nadia juga memberikan tips-tips seputar hal-hal tersebut. Sampai suatu hari ada seorang anggota yang menyebut nama Ethan Rush yang kemudian disebut Mr. 3 Dates and You’re Out.
Waktu tau namanya disebut-sebut secara memalukan di internet dari adik perempuannya, Ethan marah. Dia melacak keberadaan Nadia, mendatangi kantornya, dan langsung memberi ancaman akan melaporkan ke perusahaan tempat Nadia bekerja. Nadia gak mau, terus Ethan malah kasih tantangan ke Nadia untuk kencan 3x dengan Ethan. Nadia pun setuju. Well, it's just a game, right?
Sebelum acara kencan dimulai, Ethan bikin postingan blog untuk membela dirinya, dan mengumumkan pada dunia (via internet tentunya) bahwa dia menantang si fasilitator (yang saat itu masih anonim) untuk kencan. Nadia nggak mau kalah, dia pun ngepost blog untuk bilang dia nerima tantangan itu.
Ya sud, dimulailah acara kencan tersebut. Two can certainly play the game.
Awal mula baca ini, saya nggak terlalu antusias sih. Saya termasuk orang yang tertutup. Jadi ngebaca postingan Ethan yang secara terbuka mengumumkan tantangannya, er ... buat saya jadi berasa nonton reality show gitu, and I'm not really into it. Saya suka baca blog orang, tapi kok saya kayaknya nggak nyaman ya sama yang namanya perang antar blog? Juga kalo pacar saya suka ngeblog and ngebahas soal hubungan kami di internet? Kalo saya, well, saya kan cewek. Butuh curhat dan berbagi lebih banyak, so I think it's fine. It's okay for me, not okay for him. Hahahahaha.... *egois
Tapi, tulisan-tulisan Nadia dan Ethan cukup membuat saya penasaran. Begitupun hubungan mereka. Saya yang tadinya agak nggak nyaman (kalo ngebandingin ama kehidupan nyata sendiri lho), jadi penasaran untuk terus baca. Buat saya pribadi sih, dari 3 tantangan itu, Nadia jelas kalah. Hihihihi... Agak gregetan dan sempet berharap dia tetap bertahan sama aturan mainnya sendiri.
Intinya, buku ini beda dari seri Harlequin yang biasa saya baca. Ethan memang kaya, tapi nggak digembor-gemborkan seperti tokoh pria di kebanyakan novel roman. Ini agak mendekati chicklit kali ya. Cerita roman jaman sekarang, yang banyak melibatkan dunia internet, berikut blog, jaringan sosial dan semacamnya.
Selain itu, buku ini seru, melebihi harapan saya. Dialog-dialognya ringan dan cerdas, bikin saya senyum-senyum sendiri. Dan adegan ehem-ehemnya, wew ... saya mendadak butuh es krim biar agak adem. ^^
Agak kecewa sih ketika mereka akhirnya sama-sama bilang I Love You terus langsung berlanjut ke hubungan intim, seolah itu demi menunjukkan rasa cinta mereka. Padahal kan nggak harus begitu. :(
My favorite parts:
- Kencan kedua, waktu Nadia dateng ke taman pake rollerskate. Olahraga emang bikin panas. *uhuk!
- Waktu Ethan pagi-pagi jemput Nadia berangkat kerja pake sepeda dan membuat 'pidato' cukup panjang kenapa dia bela-belain dateng pagi-pagi. So sweet!
Menurut saya, nggak nyesel beli buku ini meskipun awalnya seolah seperti membeli kucing dalam karung. Love it!
Saturday, October 13, 2012
Ikutan Wicked Romances Giveaway Hop
Belakangan ini, saya suka banget ikutan yang namanya Giveaway, alias bagi-bagi hadiah gratis. Karena saya pecinta buku, tentu saja yang menjadi incaran buat saya adalah blog buku yang membagikan buku-buku gratis. Paling seru kalo hadiahnya memang buku yang kita incar, apalagi kalo dibubuhi tandatangan sang pengarang. Saya juga semangat kalo ikutan giveaway yang hadiahnya voucher belanja dari The Book Depository. Banyak sih sebetulnya yang bagi-bagi Gift Card dari Amazon ato B&N, tapi karena saya belum pernah belanja di sana, apalagi negara Indonesia termasuk yang susah kalo mau belanja atau mengklaim hadiah di Amazon, jadi hadiah TBD jadi incaran saya.
Saya termasuk pendatang baru di dunia Giveaway. Dibanding teman-teman saya yang udah sukses mendulang belasan hingga puluhan (malah sampe ada yang udah dapet 100 buku!), hadiah yang saya dapet masih bisa diitung dengan sepuluh jari. Tapi ngeliat temen-temen bisa menang, saya jadi senang dan tambah semangat.
Nah, beberapa hari lalu ada sebuah blog yang menjadi host untuk bagi-bagi buku dengan tema:
Wicked Romances Giveaway Hop
Saya tertarik ikut. Kenapa? Nggak tau kenapa, saya suka banget dengan kata WICKED. Sounds to me sesuatu yang nakal (tapi menyenangkan), sedikit melanggar aturan, iseng dan jahil. Tentu saja saya membicarakan Wicked dari sisi yang menyenangkan dan nggak merugikan orang lain, bukan sesuatu yang jahat dan licik. Just so you know, I do have my own wicked side yang cuma saya tunjukin ke beberapa orang aja. ^^
Anyway, balik ke soal giveaway tadi, saya memutuskan untuk ikutan. Terpikir hadiahnya dari The Book Depository. Mudah-mudahan saya bisa sukses ikut jadi penyelenggara. Ntar pada ikutan yaaaa... ^^
Wish me LUCK!
Thursday, October 11, 2012
Giveaway: Sparkles and Lightning: 1000 Followers Giveaway!
Come and enter ...
Sparkles and Lightning: 1000 Followers Giveaway!:
This blog is celebrating for reaching 1000 followers. She's giving away for 10 winners, each winner are welcomed to choose 2 books!
Isn't that great?
Jadi ayo ikutan, lumayan kan dapet 2 buku gratis pilihan sendiri. ^^
Sparkles and Lightning: 1000 Followers Giveaway!:
Isn't that great?
Jadi ayo ikutan, lumayan kan dapet 2 buku gratis pilihan sendiri. ^^
Thursday, September 27, 2012
Lady Gone Bad by Sabine Starr
Paperback, 304 halaman
Penerbit : Brava
Terbit 28 Agustus 2012
Bahasa Inggris
Wow! Itu yang pertama kali muncul di pikiran saya waktu melihat sampulnya pertama kali. Saya suka banget. Alasannya, karena suka cowboy. :D
Didukung warnanya yang pas banget, merah dan coklat, saya langsung kebayang perjalanan di tengah padang rumput di siang hari dan sore hari. Panas, tapi juga menjelang matahari terbenam. Selain itu, judulnya menarik perhatian saya. Jadi, cuma berbekal karena suka cover dan judul, (dan juga sinopsis tapi itu nggak jadi alasan kuat banget), saya beli buku ini.
Ceritanya sih terbilang cukup familiar ya. Seorang penyanyi wanita cantik yang reputasinya terkenal, cerdas, berani, dan diduga terlibat secara hukum. Prianya? Aparat hukum yang ganteng, tinggi, macho, cerdas, gentleman, berkarakter kuat namun luluh begitu liat si cewek.
Ketika akhirnya mereka berdua saling bertemu, mulai deh terlibat ini itu, dibumbui sama reaksi-reaksi kimia yang membuat keduanya kaget dan nggak nyaman. Tau kan, perasaan aku-tidak-pernah-merasakan-hal-ini-dengan-orang-lain-sebelumnya?
Anyway, baca ini berasa banget nonton film ala Hollywood. Udah ketebak sih endingnya, tapi tetep aja saya menikmatinya. Agak-agak nggak suka sama adeknya Rafe yang katanya guru yang pemalu dan pendiam. Tapi pas dia muncul, kesan itu nggak ada sama sekali. Nggak heran juga sih kalo Rafe agak syok dengan perubahan sikap adiknya. Dan nggak nyangka juga sih akhir cerita adeknya gitu, dan ternyata itu yang justru akan dibahas di buku kedua, Angel Gone Bad.
Nggak sabaaaar ...
Khusus buat buku ini saya kasih bintang 4 buat segi cerita dan karakter. Tapi karena saya suka sama cover dan judulnya, saya kasih 5 deh. ^^
Penerbit : Brava
Terbit 28 Agustus 2012
Bahasa Inggris
Wow! Itu yang pertama kali muncul di pikiran saya waktu melihat sampulnya pertama kali. Saya suka banget. Alasannya, karena suka cowboy. :D
Didukung warnanya yang pas banget, merah dan coklat, saya langsung kebayang perjalanan di tengah padang rumput di siang hari dan sore hari. Panas, tapi juga menjelang matahari terbenam. Selain itu, judulnya menarik perhatian saya. Jadi, cuma berbekal karena suka cover dan judul, (dan juga sinopsis tapi itu nggak jadi alasan kuat banget), saya beli buku ini.
Ceritanya sih terbilang cukup familiar ya. Seorang penyanyi wanita cantik yang reputasinya terkenal, cerdas, berani, dan diduga terlibat secara hukum. Prianya? Aparat hukum yang ganteng, tinggi, macho, cerdas, gentleman, berkarakter kuat namun luluh begitu liat si cewek.
Ketika akhirnya mereka berdua saling bertemu, mulai deh terlibat ini itu, dibumbui sama reaksi-reaksi kimia yang membuat keduanya kaget dan nggak nyaman. Tau kan, perasaan aku-tidak-pernah-merasakan-hal-ini-dengan-orang-lain-sebelumnya?
Anyway, baca ini berasa banget nonton film ala Hollywood. Udah ketebak sih endingnya, tapi tetep aja saya menikmatinya. Agak-agak nggak suka sama adeknya Rafe yang katanya guru yang pemalu dan pendiam. Tapi pas dia muncul, kesan itu nggak ada sama sekali. Nggak heran juga sih kalo Rafe agak syok dengan perubahan sikap adiknya. Dan nggak nyangka juga sih akhir cerita adeknya gitu, dan ternyata itu yang justru akan dibahas di buku kedua, Angel Gone Bad.
Nggak sabaaaar ...
Khusus buat buku ini saya kasih bintang 4 buat segi cerita dan karakter. Tapi karena saya suka sama cover dan judulnya, saya kasih 5 deh. ^^
Saturday, September 22, 2012
Double the Trouble: Texas! Trilogy by Sandra Brown
Texas! Trilogy by Sandra Brown |
Tadaaaaa... Buat yang cukup dekat dan tahu selera saya, pasti tahu kalo saya suka bangeeeeeeet ... sama novel Texas! Chase, buku kedua dari seri Texas! ini. Saking sukanya saya punya beberapa versi (bisa lihat di postingan yang lalu). Tapi kalo cuma koleksi yang bagian Chase aja rasanya nggak nendang. Kasian Lucky sama Sage, ntar mereka iri. Jadilah saya koleksi ketiganya dalam dua versi cover.
Yang deretan atas versi terbaru, dan bawah versi lebih lama. Tapi herannya, cuma yang Texas! Chase yang ada insert picture (nggak akan saya post, agak gimana gitu posenya ... Hihihihi....), sementara Lucky dan Sage nggak ada insert picture-nya.
Tapi ya sudlah ya... ini akan jadi koleksi seumur hidup saya. ^^
Oia, saya belum punya versi trilogi ini yang 3in1 dalam satu buku. Nggak pernah nemu. Kira-kira, kalo ketemu, akankah saya membelinya? :)
Friday, September 21, 2012
Within Reach by Sarah Mayberry
Saya suka banget sama buku-bukunya Sarah Mayberry. Well, nggak semuanya saya kasih bintang 5, tapi secara keseluruhan, saya suka sekali. Baik itu yang Super Romance, atau yang Blaze. Ceritanya cukup sederhana, tapi dalam. Dan yang paling penting buat saya adalah membumi dan masuk akal, dalam arti kita pun bisa mengalami kejadian semacam itu di kehidupan kita. Jatuh cinta sama temen, sahabat? Kenapa nggak? Itu sebabnya saya suka banget sama tema temen-jadi-demen. :)
Within Reach pun nggak jauh dari situ. Angie dan Michael saling jatuh cinta setelah mereka kenal sekian lama. Meskipun awalnya nggak terlalu dekat, sebatas karena ada penghubung, yaitu Billie. Sedikit banyak, sinopsisnya mengingatkan saya pada Sarah's Child-nya Linda Howard. Bedanya, di Sarah's Child, anak istrinya Rome meninggal semua. Sementara di Within Reach, yang meninggal cuma istrinya Michael.
Apa yang nyangkut setelah baca ini?
- Perasaan bersalah dan denial itu masuk akal. Seandainya saya ada di posisi Angie atau Michael, saya juga pasti akan merasakan hal yang sama. Pertanyaannya, apa saya bakal berani ambil resiko ya?
- Saya nggak bisa nahan air mata waktu mereka berempat (Michael, Angie dan 2 anak Michael) ke kuburan Billie di ulang tahun Billie, dan Eva (anak pertama Michael) bilang, "I love you, Mummy. I think about you every day." Huhuhuhuhuhu....
- Bahwa Eva minta ijin ke Michael dulu pas mau main iPad. Jadi inget keponakan-keponakan saya yang kebablasan main karena ortunya nggak ngelarang sehingga ketika sedang berkumpul dengan keluarga pun mereka sibuk main dengan gadget dan nggak berinteraksi dengan orang lain. Jadi terinspirasi kayak Michael untuk anak-anak saya nanti. :D
Friday, September 7, 2012
Book Haven: Awesome-Sauce Followers Giveaway! (INT)
Buat yang suka banget sama puzzle ato tebak-tebakan...
This giveaway is special for those who love to play guessing games.
So come and enter. It's fun, you have quiet some time to start hunting. ^^
Book Haven: Awesome-Sauce Followers Giveaway! (INT):
Hey everyone! I've been thinking that with my new level of 360 followers (WOOT! You guys rock.) it was time for another celebration! I love...
This giveaway is special for those who love to play guessing games.
So come and enter. It's fun, you have quiet some time to start hunting. ^^
Book Haven: Awesome-Sauce Followers Giveaway! (INT):
Hey everyone! I've been thinking that with my new level of 360 followers (WOOT! You guys rock.) it was time for another celebration! I love...
Tuesday, August 28, 2012
Blog Khusus Giveaway Buku
Iseng-iseng bikin blog khusus buat giveaway international yang bagi-bagi buku. Mudah-mudahan untuk seterusnya bisa update terus. And most important, I can join into another giveaway hop. ^^
Silakan mampir and follow ya:
http://awaytogiveaway.blogspot.com/
Silakan mampir and follow ya:
http://awaytogiveaway.blogspot.com/
Tuesday, August 7, 2012
(One of) My All Time Favorite Book
Texas! Chase by Sandra Brown |
Buat yang sudah kenal lama dengan saya, pasti tau banget kalo ini adalah salah satu buku saya yang paling favorit. Saking cintanya saya sampe rela ngumpulin beberapa edisi sekaligus. Kenapa?
- Sandra Brown itu penulis favorit saya.
- Saya suka banget sama cerita dan tema ceritanya: temen-jadi-demen, marriage-of-convenience, dan s-a-m. Apa sih s-a-m? Sex After Marriage. Meskipun mungkin SBM sudah biasa, saya masih termasuk orang konservatif. ^^
- Saya suka banget sama karakter Chase dan Marcie. Tokoh Marcie digambarkan berbeda dengan tokoh2x heroin di novel Sandra Brown. Kalo biasanya di novel2x lainnya heroine-nya terlihat malu, gugup, deg-degan/berdebar yang keliatan banget dia tak berdaya kalo udah ngadepin si tokoh cowok, terutama kalo deket2x tokoh hero-nya, Marcie nggak keliatan selemah itu. Dia tetep keliatan tenang, cool and calm and confident. Sukaaaaa....
- Yang jadi model di cover ini Paul Marron. Oh yeah ... mantaaap. ^^
Thursday, August 2, 2012
Sebelum Natal Berakhir (Home in Time for Christmas) by Heather Graham
Kayaknya ini buku pertama Heather Graham yang aku baca. Pertamanya baca versi Inggrisnya di tahun 2011, tapi cuma sekitar seperempat buku, then I stopped. Entah kenapa, waktu beberapa hari lalu ke toko buku, dorongan untuk membeli buku besar, dan aku nyomot ini.
Nggak benar-benar baca ulang, cuma scanning aja, dan mulai baca serius lagi setelah sampe di bagian aku berenti sebelumnya.
If you're looking for something hot and steamy, you got yourself the wrong book. Dari covernya aja udah jelas, lagi musim salju. Jadi dingiiiiin... Hihihihi...
Anyway, buat yang lagi pengen bacaan sederhana, simpel, manis dan menenangkan, ini bagus (menurut saya). Ada sih bagian-bagian yang agak membosankan, terutama di bagian-bagian awal, atau mungkin agak membingungkan karena too much dialogue. But then again, ini pas banget menggambarkan keluarga Melody yang rame dan agak ajaib. Jadi ibaratnya kita berada di ruangan yang sama dengan mereka, leher/mata/kepala kita akan capek nengok kanan-kiri tek-tok karena mereka semua banyak bicara dan saling menimpali. Tapi saya suka dengan kedekatan dan kehangatan keluarga Melody.
Ngomongin soal tokoh hero-nya, Jake Malorry, jangan mengharapkan cowok super dominan tipe alpha seperti Jorlan di Stone Prince-nya Gena Showalter ya. Jauh banget karakternyaaaaa... Dan saya bisa bilang bahwa rasa jatuh cinta antara Jake dan Melody terasa murni dan manis. So sweet...
Cerita ini mulai seru waktu Mark, cowok yang pdkt ke Melody dateng, bikin Melody serba salah dan Jake agak kaget, tapi tetap bersikap tenang dan gentleman. *duh, jadi pengen meluk Jake. Kalo di novel2x lain, udah bisa dipastikan si tokoh hero akan jadi posesif dan 'menggigit' saingannya.
Lebih seru lagi waktu keluarga Melody ketangkap basah mau memulangkan Jake tanpa melibatkan Melody, dan Mark tau-tau muncul juga di situ. Seru... ngebayangin kelempar sana dan ke sini. Saya ikut terenyuh waktu Mona (ibunya Melody) langsung jatuh lemas waktu dia pikir dia nggak akan pernah ketemu Melody lagi gara-gara lubang hitam itu.
Jadi mikir, jadi sebetulnya Serena dan Mark bisa terus2xan mengabari kehidupan mereka di abad lampau ya dengan nyelipin surat di selipan batu perapian. Update status ala Serena dan Mark di tahun 1776. Hihihihihi...
Monday, July 30, 2012
Gena Showalter - Wicked Nights
Horeeee... Akhirnya baca dan selesai juga.
Sebetulnya saya bukan pecinta genre paranormal, malah nggak terlalu tertarik sebetulnya. Sampe sekarang pun nggak. Tapi kadang-kadang cover dan judulnya sangat menggoda, jadi tertarik juga. Meskipun sampe sekarang jumlah buku yang udah saya baca dari genre ini masih bisa dihitung dengan jari.
Anyway, karna dari dulu gak trlalu suka novel science-fiction/fantasy dan semacamnya, saya butuh waktu lebih lama untuk mencerna nama-nama, kejadian dll yang tidak familiar. Apalagi karna sebelumnya pernah baca buku seri LotU (Lords of the Underworld) yang pertama (dan satu-satunya), The Darkest Night (jangan tanya judul bahasa Indonesia-nya ya. Saya nggak pernah hafal), saya mencoba mengingat-ingat jenis-jenis dan peran berbagai makhluk yg ada.
Karena saya juga suka cuek ama riviu orang, bahkan sama bahasan si penulis sendiri tentang buku yang ditulisnya, saya nggak ngeh kalo buku ini masih nyambung (spin-off) dari seri LotU. Baru ngeh di halaman 241 (eaaaa... telat beneer) pas Paris muncul. Itupun jg gak lgsg konek. Masih pake acara mikir, 'Paris? Demon of Promiscuity? Paris? Sounds very familiar. Hmm...'
Jeda beberapa detik, lalu, TING!! Ya ampun, Paris-nya LotU bukan ya?!
Dan di beberapa halaman kemudian muncullah tokoh-tokoh lain yg saya kenal di LotU. Amun, Anya, mmm... siapa lagi yak? Padahal saya juga belum baca buku-buku yang menceritakan tentang mereka sih, tapi ya udah familiar dikitlah dengan nama-nama itu.
Anyway, butuh waktu beberapa hari untuk saya membaca dan menyelesaikan buku ini. Yes, saya kalo baca amat sangat dihayati dan tergantung mood. Harus saya akui buku ini lumayan, saya suka. Plot cerita dan karakter-karakternya cukup kuat (buat saya lho)... saya suka sama Annabelle, dan dialog-dialog serta interaksinya dengan Zacharel.
Saya nggak sabar baca cerita tentang Thane, tapi harus bersabar, karena di buku berikutnya yang diangkat adalah si Koldo.
Saya nggak sabar baca cerita tentang Thane, tapi harus bersabar, karena di buku berikutnya yang diangkat adalah si Koldo.
Tapi, kenapa endingnya agak mirip sama The Darkest Night yak? :p
NOTE: Salah satu alasan saya beli buku ini (padahal nggak doyan paranormal) adalah karena covernya. Body cowoknya itu lhooo... nggak nahaaaaaaaan...
Bintang 4 deh buat buku ini. ^^
Friday, June 15, 2012
It's finally here!
2 buku baru (mahal) yang aku bela-belain beli. Hihihihi...
Yang kiri gara-gara stoknya tinggal satu (dan takut gak kebagian lagi kayak waktu itu), yang satu cuma gara-gara ada nama Sandra Brown (meskipun dia cuma ngedit, gak ikutan nulis) dan suka covernya.
Kira-kira, manakah yang akan saya baca (dan paling penting, selesai baca) duluan?
Tuesday, May 29, 2012
Paul Marron on the Cover
Oke, it's another confession to make. Saya (cukup) ngefans ama Paul Marron. Buat para penggila novel roman, apalagi penggila cover novel yang keren, (hampir) pasti tau siapa PM. Jadilah saya koleksi novel-novelnya yang covernya saya suka (meskipun ternyata beberapa setelah dibaca nggak bagus-bagus banget. Biasa banget malah. Nggak heran ada yang pernah komen, sejelek apapun itu novel, asal ada PM di covernya, pasti laku. Hahahaha...
Dan si PM ini emang laku banget. Terhitung ada lebih dari 300 novel di mana dia jadi model di cover ato insert picturenya. Gila ya. 300 novel!! Dan masih terus bertambah karena dia makin laku.
Anyway, Lagi iseng2x foto koleksi novel dengan Paul di covernya, bokap masuk kamar dan memerhatikan.
Bokap: Ini mau dijual?
Me: Nggak, ini koleksiku
Bokap: Sayang amat. Jual aja deh. Itu yang di lemari juga udah banyak banget. Jual aja sekalian. Kan duitnya lumayan buat beli rak lagi.
Me: Hmpfh!Tapi kalo dipikir-pikir bener juga sih. What do you think, girls? :D
Sunday, May 20, 2012
Rak Buku (Baru) Didi
Rak buku baru! |
Dibeliin sama Ayah yang sebel (and ilpil kali yaaaa) liat tumpukan kardus berisi buku-buku dagangan berserakan dengan tidak anggunnya di ruang tengah, terlihat langsung dari ruang tamu.
Jadi hari Minggu yang lalu, berangkatlah kami ke Ace Hardware dan memutuskan beli 4 rak dulu, sementara.
Raknya ini merakitnya gampang, praktis dan kuat. Love it!
Dan yang langsung semangat memenuhi rak ini dengan buku-buku daganganku ya si Ayah. Beliau bahkan berinisiatif masukin buku-buku ini ke plastik biar nggak berdebu. Si Ayah juga setelah memerhatikan beberapa waktu berkomentar, "Kayaknya kita perlu nambah lagi raknya. Nambah berapa ya? 4? 5?"
Weeew ... nanti dulu kali ya. Ini juga belum terlalu penuh kok. Tapi setelah ditaro di rak begini, baru sadar, ternyata buku dagangannya banyak juga. Padahal gak berniat sebanyak ini, lha wong jualannya juga belum maksimal. =P
So Happy! Rumah jadi lebih rapi (meskipun masih ada tumpukan kardus isi baju dan perlengkapan mengepak kayak bukti resi, lakban, gunting, bubble wrap, kertas2x pembungkus dll). Hihihihi...
Baru sadar (*:hah???), si Ayah baik ya.
Thank you very much, Ayah. I love you! ^^
Saturday, March 17, 2012
The Fine Art of Truth or Dare
The Fine Art of Truth or Dare
Ella is nearly invisible at the Willing School, and that's just fine by her. Still, it's hard being a nobody and having a crush on the biggest somebody in the school: Alex Bainbridge. Especially when he is her French tutor, and lessons have started becoming, well, certainly more interesting than French ever has been before.
(diambil dari Goodreads)
Pertama kali liat covernya, saya langsung jatuh cinta. Saya bukan penyuka buku-buku remaja (Young Adult, teenlit), kalopun baca hanya judul-judul tertentu hasil rekomendasi orang yang tentu saja modal pinjem. Demam Twilight agak-agak bikin saya males. Jadilah saya nggak pernah benar-benar tertarik.
Tapi gara-gara ngeliat cover buku ini, saya langsung tertarik. Dari sinopsisnya sih saya nebak ini ceritanya bakal standard. Tapi ya udah kadung naksir sama covernya, saya beli deh. Jadi ini buku remaja saya yang pertama saya beli dengan sangat antusias, setelah bertahun-tahun nggak tertarik lagi sama buku remaja. (Buku remaja lain kayak GirlTalk juga banyak, tapi itu udah jadul banget. Hehehehe...
Begitu buku ini ada di tangan, nggak peduli betapa antrian buku yang harus dan sedang dibaca sudah panjang, semua saya singkirkan demi buku ini. Bahkan saya sampe bawa ke kampus (dan logikanya nggak mungkin juga baca karena pasti bakal padat mengerjakan tugas).
Dan sudah selesai membacanya.
Kesannya: Biasa aja. Dari segi cerita, karakter, dan alur semua terasa biasa. Tapi dari ke'biasa'annya itu saya cukup menikmati. Ceritanya simpel, manis dan nggak ribet. Semuanya khas cerita remaja kebanyakan deh. Si tokoh cewek, Ella, termasuk anak nggak gaul tapi pinter, si tokoh cowok, Alex, masuk golongan orang tajir keren pintar dan aktif. Ada karakter para sahabat yang juga setipe sama tokoh utama, tokoh cewek populer tapi judes dan sombong yang jadi saingan, dll.
Adegan-adegannya juga udah bisa ditebak, adegan canggung dan memalukan yang melibatkan Ella, Alex atau Amanda (si cewek populer), first moment Ella bisa ngobrol sama Alex atau pergi bareng Alex, first kiss. Semua yang biasa ditemuin di cerita remaja (baik novel dan film) ada di sini. :D
Yang saya suka:
- Saya suka nama Alex. :D Jadi kenyataan bahwa nama tokoh utama cowoknya adalah Alex sudah membuat saya senang. Plus saya suka nama Leo, bonus deh kakaknya Ella namanya Leo. :D
- Saya suka adegan Ella 'ngobrol' sama Edward Willing (baik ketika Edward berwujud patung atau gambar).
- Saya suka adegan Alex dateng bareng kedua ortunya (selebriti terkenal) ke restoran milik keluarga dan kaget.
- Saya suka adegan Alex nyium Ella pertama kali. ^^
- Saya suka adegan yang menggunakan setting restoran Italia milik keluarga Ella, lengkap dengan menu-menunya yang sukses bikin saya ngiler jadi pengen makan makanan Italia.
- Most of all, saya suka covernya, jadi alih-alih cuma kasih nilai 3 atau 3, 5, saya kasih 4 bintang deh. ^^
Sunday, February 26, 2012
My Birthday Gift(s)
It's not quiet surprising for a book lover to receive book as a gift.
Kalo ngeliat buku-bukunya, jadi keliatan ya fokus bacaan saya belakangan ini. Gak cuma genrenya, tapi juga porsinya. :D
Seneng, seneng, seneng bangeeeet ...
Makasih banget buat Vita (yang masih gigih mengingatkan saya untuk kembali ke jalan yang benar. :D), Eka (yang punya maksud 'terselubung' di masa depan), Lady (buat barteran novel dengan Paul di covernya. Ehem!), Chiko (yang ngebolehin saya judul milih sendiri. Hihihihi...), Aline (yang tau banget sih saya lagi pengen beli apa) dan diri saya sendiri. Lho???
Iya, buku terakhir (My Wicked Little Lies) itu hadiah dari saya sendiri, mengingat I do have so many wicked little lies. Hohohoho...
Kalo ngeliat buku-bukunya, jadi keliatan ya fokus bacaan saya belakangan ini. Gak cuma genrenya, tapi juga porsinya. :D
Seneng, seneng, seneng bangeeeet ...
Makasih banget buat Vita (yang masih gigih mengingatkan saya untuk kembali ke jalan yang benar. :D), Eka (yang punya maksud 'terselubung' di masa depan), Lady (buat barteran novel dengan Paul di covernya. Ehem!), Chiko (yang ngebolehin saya judul milih sendiri. Hihihihi...), Aline (yang tau banget sih saya lagi pengen beli apa) dan diri saya sendiri. Lho???
Iya, buku terakhir (My Wicked Little Lies) itu hadiah dari saya sendiri, mengingat I do have so many wicked little lies. Hohohoho...
Saturday, January 21, 2012
Bekal Perjalanan
But what can I say?
Demi menghabiskan buku-buku yang menumpuk dan belum sempat dibaca, saya harus menjauhkan diri dari godaan membaca ibuk.
Pertemuan Kembali (One Foot in the Grave)
Penasaran baca lanjutannya karna pengen tau seperti apa reuniannya Cat dan Bones.
Bela-belain pinjem (yah, pinjem aja) saking penasarannya. Sebetulnya, karna saya pecinta spoiler, saya udah sempet baca riviu orang-orang segudang jadi udah tau dalam situasi seperti apa mereka ketemuan lagi. Termasuk chapter 32 yang katanya melegenda tapi sempet bikin ilpil dan gak kepengen baca.
Tapi mengingat saya akan baca terjemahannya dan (hopefully) cukup disensor, saya menguatkan diri.
Dan ya, baca ini perasaan saya naik turun. At first, saya suka banget sama Cat. Kayaknya keren banget jadi komandan memimpin pasukan khusus di usia muda, padahal dia cewek. Another reason adalah dia punya tim spesial dimana dia dekat dengan mereka. Sebut aja Tate (saya kayaknya lebih naksir ama Tate dibanding Bones! Hahahahaha..), Dave dan Juan. Saya suka dengan cerita dimana ada ikatan pertemanan yang kuat. Belum lagi bos yang perhatian, Don, yang memang punya alasan kuat kenapa dia perhatian banget ama Cat. Makanya saya agak syok dan kecewa waktu Dave mati. Tapi untunglah ada Copper yang bisa dibilang menggantikan Dave.
Pertemuan kembali Cat dengan Bones menurut saya kurang dramatis. Terlalu kebetulan, dan biasa. :p Dan sayang aja porsi kemunculan Randy, jenius komputer yang cukup hebat menyadari bahwa Bones nggak bernapas dan notabene suami Denise (sahabat Cat) yang jadi pemegang kunci penting yang menghubungkan kembali Cat dan Bones, terbilang dikit. Padahal saya suka banget, ngebayangin cowok nerd tapi keren gitu. Hahahaha... :D
Dan ke belakangnya, Cat jadi agak menyebalkan. Yah, cemburu itu memang peluru ya. Bisa merusak. :p
Dan yah, saya sukses ilpil sama bab 'spesial' itu. Kenapa? Pertama, saya nggak suka motif mereka melakukannya. Ya ya ya.. tau sih dengan sifat posesif vampir yang butuh penegasan kepemilikan. Tapi dengan sengaja membiarkan orang--atau vampir--lain mengetahui ketika mereka melakukannya dengan heboh? Penting ya? Saya langsung inget sama temen yang pindah kos gara-gara penghuni kamar sebelahnya terlalu berisik ketika sedang 'itu'.
Kedua, gigit-gigitan dan hisap-hisapan darah? Yah, like I had a choice. Ini kan cerita tentang vampir. Baca bagian berdarah-darah sambil diterpa angin AC yang dingin sukses bikin saya merinding. Hiiii...
Ketiga, mmm... ibaratnya, ada pintu yang bener, lewat situ aja deh. Sebut saya kuno, terserah. Khusus buat bagian itu, seromantis apapun tetep aja nggak banget. Mungkin ini efek pernah baca chapter tertentu di bukunya Tucker Max, I Hope They Serve Beer in Hell. Muahahahahaha... thanks to Veeta yang merekomendasi buku itu. Jadi pengen baca semuanya.
Saya juga nggak merasa permasalahan atau konflik dengan Ian dan segala rencana untuk ke arah situ seru. Malah menurut saya lebih seru waktu di buku pertama ibunya Cat diculik.
And then they got married, just like that?? Hadeeeeeh ...
But then, I did have favorite parts.
Semua yang melibatkan keterkejutan vampir2x ketika mereka sadar Cat bukan segera manusia. Waktu Bones ngetes tim pasukannya Cat untuk ngecek siapa pengkhianat di dalam. Semua adegan yang melibatkan Tate. Hehehe... Daaaaan ... waktu Dave dihidupkan kembali. Meskipun saya nggak sampe nangis, saya sengaja berlambat-lambat baca di adegan itu. Suka bangeeeet ... Tapi (yoi, tetep ada tapi-nya), kok reaksinya Dave gitu doank???
Dilema mau kasih berapa bintang buku ini. Pengen kasih 4, tapi nggak rela sama sikap Cat yang menyebalkan kalo udah berhubungan ama cewek-cewek yang pernah berhubungan Bones (meskipun saya juga nggak bisa menyalahkan dia karena ada kemungkinan 99% saya merasakan--merasakan, bukan melakukan--hal yang sama dengan Cat) sama adegan gigit-gigitan sampe berdarah dan 'pintu belakang'.
What can I say, saya dipengaruhi banyak hal dalam menilai sesuatu ketika baca buku. Nggak objektif? Mungkin. Hihihihi...
Jadi penasaran, seandainya Cat jadi vampir dan hidup abadi sama Bones, bisakah mereka benar-benar menghabiskan waktu ratusan tahun ampe kiamat mencintai orang yang sama? Kok nggak kebayang ya? Hahahaha...
Bela-belain pinjem (yah, pinjem aja) saking penasarannya. Sebetulnya, karna saya pecinta spoiler, saya udah sempet baca riviu orang-orang segudang jadi udah tau dalam situasi seperti apa mereka ketemuan lagi. Termasuk chapter 32 yang katanya melegenda tapi sempet bikin ilpil dan gak kepengen baca.
Tapi mengingat saya akan baca terjemahannya dan (hopefully) cukup disensor, saya menguatkan diri.
Dan ya, baca ini perasaan saya naik turun. At first, saya suka banget sama Cat. Kayaknya keren banget jadi komandan memimpin pasukan khusus di usia muda, padahal dia cewek. Another reason adalah dia punya tim spesial dimana dia dekat dengan mereka. Sebut aja Tate (saya kayaknya lebih naksir ama Tate dibanding Bones! Hahahahaha..), Dave dan Juan. Saya suka dengan cerita dimana ada ikatan pertemanan yang kuat. Belum lagi bos yang perhatian, Don, yang memang punya alasan kuat kenapa dia perhatian banget ama Cat. Makanya saya agak syok dan kecewa waktu Dave mati. Tapi untunglah ada Copper yang bisa dibilang menggantikan Dave.
Pertemuan kembali Cat dengan Bones menurut saya kurang dramatis. Terlalu kebetulan, dan biasa. :p Dan sayang aja porsi kemunculan Randy, jenius komputer yang cukup hebat menyadari bahwa Bones nggak bernapas dan notabene suami Denise (sahabat Cat) yang jadi pemegang kunci penting yang menghubungkan kembali Cat dan Bones, terbilang dikit. Padahal saya suka banget, ngebayangin cowok nerd tapi keren gitu. Hahahaha... :D
Dan ke belakangnya, Cat jadi agak menyebalkan. Yah, cemburu itu memang peluru ya. Bisa merusak. :p
Dan yah, saya sukses ilpil sama bab 'spesial' itu. Kenapa? Pertama, saya nggak suka motif mereka melakukannya. Ya ya ya.. tau sih dengan sifat posesif vampir yang butuh penegasan kepemilikan. Tapi dengan sengaja membiarkan orang--atau vampir--lain mengetahui ketika mereka melakukannya dengan heboh? Penting ya? Saya langsung inget sama temen yang pindah kos gara-gara penghuni kamar sebelahnya terlalu berisik ketika sedang 'itu'.
Kedua, gigit-gigitan dan hisap-hisapan darah? Yah, like I had a choice. Ini kan cerita tentang vampir. Baca bagian berdarah-darah sambil diterpa angin AC yang dingin sukses bikin saya merinding. Hiiii...
Ketiga, mmm... ibaratnya, ada pintu yang bener, lewat situ aja deh. Sebut saya kuno, terserah. Khusus buat bagian itu, seromantis apapun tetep aja nggak banget. Mungkin ini efek pernah baca chapter tertentu di bukunya Tucker Max, I Hope They Serve Beer in Hell. Muahahahahaha... thanks to Veeta yang merekomendasi buku itu. Jadi pengen baca semuanya.
Saya juga nggak merasa permasalahan atau konflik dengan Ian dan segala rencana untuk ke arah situ seru. Malah menurut saya lebih seru waktu di buku pertama ibunya Cat diculik.
And then they got married, just like that?? Hadeeeeeh ...
But then, I did have favorite parts.
Semua yang melibatkan keterkejutan vampir2x ketika mereka sadar Cat bukan segera manusia. Waktu Bones ngetes tim pasukannya Cat untuk ngecek siapa pengkhianat di dalam. Semua adegan yang melibatkan Tate. Hehehe... Daaaaan ... waktu Dave dihidupkan kembali. Meskipun saya nggak sampe nangis, saya sengaja berlambat-lambat baca di adegan itu. Suka bangeeeet ... Tapi (yoi, tetep ada tapi-nya), kok reaksinya Dave gitu doank???
Dilema mau kasih berapa bintang buku ini. Pengen kasih 4, tapi nggak rela sama sikap Cat yang menyebalkan kalo udah berhubungan ama cewek-cewek yang pernah berhubungan Bones (meskipun saya juga nggak bisa menyalahkan dia karena ada kemungkinan 99% saya merasakan--merasakan, bukan melakukan--hal yang sama dengan Cat) sama adegan gigit-gigitan sampe berdarah dan 'pintu belakang'.
What can I say, saya dipengaruhi banyak hal dalam menilai sesuatu ketika baca buku. Nggak objektif? Mungkin. Hihihihi...
Jadi penasaran, seandainya Cat jadi vampir dan hidup abadi sama Bones, bisakah mereka benar-benar menghabiskan waktu ratusan tahun ampe kiamat mencintai orang yang sama? Kok nggak kebayang ya? Hahahaha...
Saturday, January 14, 2012
Halfway to the Grave - Jeaniene Frost
Sampe detik ini saya masih agak nggak percaya saya baca buku dengan genre paranormal. Jujur, gara-gara demam vampir akibat Twilight, saya jadi males ama tema vampir.
Saya tau buku ini udah lama. Berbulan-bulan atau malah udah lebih dari setahun ya? Gara-garanya salah satu teman saya, Vita, senang banget waktu dia nemu buku ini. Dia bilang ini bukunya bagus banget, padahal dia, seperti saya, juga nggak terlalu suka sama vampir-vampiran. Mengingat saya dan dia seleranya sering mirip, pasti buku ini memang bagus. Tapi karena waktu itu emang nggak tertarik, saya nggak tergerak untuk membacanya.
Trus kenapa memutuskan baca? Karna saya ikut challenge.
Khusus bulan Januari, ada 3 pilihan:
1. Baca seri pertama dari penulis yang baru (belum pernah membaca buku-bukunya), atau
2. Baca roman di mana ada tokoh remaja yang jadi protagonis, atau
3. Baca seri roman erotis.
Eerrr .. pilihan nomor 3 langsung saya coret. Saya udah pernah baca beberapa roman erotis, yah, terlalu 'berat' buat saya. Dan saya nggak tau seri roman yang ada karakter remaja yang jadi tokoh protagonis. Jadi pilihan saya tinggal nomor 1. Tapi karena saya juga udah berjanji tahun ini nggak akan baca novel roman dalam format e-book, saya nggak kebayang mau baca apa karena koleksi buku-buku saya nggak ada yang dari seri pertama dari penulis yang belum pernah saya baca.
Untunglah buku-buku jualan titipan temen ada yang numpuk di kamar dan pas banget, Halfway to the Grave ada di tumpukan paling atas. AHA!
Jatuhlah pilihan saya pada buku ini.
Marilah kita mulai membahas bukunya, tentang Cat yang setengah manusia dan setengah Vampir.
Berbulan-bulan lalu sudah banyak teman saya yang heboh sama seri ini. Bahkan ada yang sampe pake nama Bones (tokoh utama cowok) untuk nama belakangnya.
Jujur, waktu awal-awal kemunculan karakter ini, saya nggak kebayang bahwa cowok itu adalah Bones. Nggak terlalu berkesan buat saya. Kecuali ketika dia tau-tau mendekati Cat bilang dia 'siap' malam itu.
Setelah berhalaman dan berbab saya baca, yah, saya masih belum terlalu konek sama Bones. Jujur, saya nggak bisa ngebayangin seorang Vampir bisa sangat keren dan 'hot'. Abis mereka kan selama ini digambarkan pucat dan dingin. :D
Satu-satunya yang bikin saya meleleh cuma karna Bones punya aksen Inggris dan sering nyebut 'luv' dan 'pet' ke Cat. Entah kenapa yg terbayang langsung Pierce Brosnan, Jonathan Rhys-Meyer dan sesekali Jude Law. But then again, mereka hidup dan keren. They're not vampire. :D
Dan Cat ... saya suka banget sama Cat. Meskipun masih muda (22 tahun), saya salut sama keteguhannya, keberaniannya. Terutama waktu dia nantangin Bones sampe babak belur. :))
Untuk hubungan mereka, yah, saya suka karena awalnya mereka murni kerja sama, partner, guru dan murid. Dan begitu Bones bilang 'I Love You', kok saya merasa terlalu cepet ya? Hehehehe...
Ada beberapa adegan kocak yang bikin saya nyengir atau ngakak. Misalnya waktu Cat pura2x ngaku Timmie (tetangga apartemennya) adalah pacarnya di depan ibunya (karena ibunya benci sama Vampir. Nggak bisa nyalahin karena dia korban pemerkosaan Vampir). Hahahaha ... itu kocak banget ngebayangin Timmie yang polos gitu.
Saya agak nggak suka sama endingnya, waktu Cat memutuskan untuk meninggalkan Bones. Membuat saya penasaran dan jadi pengen baca buku keduanya. Haduuuuuuuuuuuh ...
Saya tau buku ini udah lama. Berbulan-bulan atau malah udah lebih dari setahun ya? Gara-garanya salah satu teman saya, Vita, senang banget waktu dia nemu buku ini. Dia bilang ini bukunya bagus banget, padahal dia, seperti saya, juga nggak terlalu suka sama vampir-vampiran. Mengingat saya dan dia seleranya sering mirip, pasti buku ini memang bagus. Tapi karena waktu itu emang nggak tertarik, saya nggak tergerak untuk membacanya.
Trus kenapa memutuskan baca? Karna saya ikut challenge.
Khusus bulan Januari, ada 3 pilihan:
1. Baca seri pertama dari penulis yang baru (belum pernah membaca buku-bukunya), atau
2. Baca roman di mana ada tokoh remaja yang jadi protagonis, atau
3. Baca seri roman erotis.
Eerrr .. pilihan nomor 3 langsung saya coret. Saya udah pernah baca beberapa roman erotis, yah, terlalu 'berat' buat saya. Dan saya nggak tau seri roman yang ada karakter remaja yang jadi tokoh protagonis. Jadi pilihan saya tinggal nomor 1. Tapi karena saya juga udah berjanji tahun ini nggak akan baca novel roman dalam format e-book, saya nggak kebayang mau baca apa karena koleksi buku-buku saya nggak ada yang dari seri pertama dari penulis yang belum pernah saya baca.
Untunglah buku-buku jualan titipan temen ada yang numpuk di kamar dan pas banget, Halfway to the Grave ada di tumpukan paling atas. AHA!
Jatuhlah pilihan saya pada buku ini.
Marilah kita mulai membahas bukunya, tentang Cat yang setengah manusia dan setengah Vampir.
Berbulan-bulan lalu sudah banyak teman saya yang heboh sama seri ini. Bahkan ada yang sampe pake nama Bones (tokoh utama cowok) untuk nama belakangnya.
Jujur, waktu awal-awal kemunculan karakter ini, saya nggak kebayang bahwa cowok itu adalah Bones. Nggak terlalu berkesan buat saya. Kecuali ketika dia tau-tau mendekati Cat bilang dia 'siap' malam itu.
Setelah berhalaman dan berbab saya baca, yah, saya masih belum terlalu konek sama Bones. Jujur, saya nggak bisa ngebayangin seorang Vampir bisa sangat keren dan 'hot'. Abis mereka kan selama ini digambarkan pucat dan dingin. :D
Satu-satunya yang bikin saya meleleh cuma karna Bones punya aksen Inggris dan sering nyebut 'luv' dan 'pet' ke Cat. Entah kenapa yg terbayang langsung Pierce Brosnan, Jonathan Rhys-Meyer dan sesekali Jude Law. But then again, mereka hidup dan keren. They're not vampire. :D
Dan Cat ... saya suka banget sama Cat. Meskipun masih muda (22 tahun), saya salut sama keteguhannya, keberaniannya. Terutama waktu dia nantangin Bones sampe babak belur. :))
Untuk hubungan mereka, yah, saya suka karena awalnya mereka murni kerja sama, partner, guru dan murid. Dan begitu Bones bilang 'I Love You', kok saya merasa terlalu cepet ya? Hehehehe...
Ada beberapa adegan kocak yang bikin saya nyengir atau ngakak. Misalnya waktu Cat pura2x ngaku Timmie (tetangga apartemennya) adalah pacarnya di depan ibunya (karena ibunya benci sama Vampir. Nggak bisa nyalahin karena dia korban pemerkosaan Vampir). Hahahaha ... itu kocak banget ngebayangin Timmie yang polos gitu.
Saya agak nggak suka sama endingnya, waktu Cat memutuskan untuk meninggalkan Bones. Membuat saya penasaran dan jadi pengen baca buku keduanya. Haduuuuuuuuuuuh ...
Friday, January 13, 2012
Name In A Book Challenge 2012
Lagi ... entah kenapa mendadak jadi pengen ikutan challenge baca di tahun ini.
This would be the second challenge I decided to join in this year: Name In A Book Challenge 2012
Challenge ini diselenggarakan oleh Baca Buku Fanda (detilnya bisa cek langsung di sana). Syaratnya:
- Buku harus fiksi, bukan non fiksi (biografi / memoar/ buku rohani).
- Nama yang ada di judul adalah nama seseorang, bukan nama hewan peliharaan, bukan grup/perkumpulan (mis. The Mysterious Benedict Society).
- Boleh nama lengkap, boleh nama panggilan, tapi bukan nama sandi (mis. The Day of the Jackal).
- Membaca minimal 6 buku (lebih boleh dong) untuk reading challenge ini, mulai1 Januari s/d 31 Desember 2012.
- Boleh digabung dengan reading challenge lainnya yang kalian ikuti.
- Judul yang sudah dicantumkan dari awal, boleh diganti dengan yang lain. Pasang button Name In A Book Challenge 2012 di blogmu.
Jampi-Jampi Varaiya by Clara Ng
- The Promise of Jenny Jones by Maggie Osborne
- The Heart Of Devin MacKade by Nora Roberts
- Lord Braybrook's Penniless Bride by Elizabeth Rolls
- You Don't Know Jack by Erin McCarthy
Texas! Chase by Sandra Brown (setiap tahun pasti re-read minimal 2 kali. Hahahaha.. )
- An Affair with Mr. Kennedy by Jillian Stone
- Lord Langley Is Back in Town by Elizabeth Boyle
- See Jane Score (Chinooks Hockey Team, #2) by Rachel Gibson
- Say No To Joe? (Visitation, North Carolina, #1) by Lori Foster
Yang akhirnya dibaca di tahun 2012 ini:
- The Melendez Forgotten Marriage (Bride on Approval #2) by Melanie Milburne
- Return of the Moralis Wife by Jacqueline Baird
- The Petrov Proposal by Maisey Yate
- Lady Alexandra's Excellent Adventure by Sophie Barnes
- Texas! Chase by Sandra Brown (setiap tahun pasti re-read minimal 2 kali. Hahahaha...)
- ?
- ?
- ?
- ?
- ?
Subscribe to:
Posts (Atom)