Monday, April 15, 2013

BBI 2nd Anniversary Giveaway Hop (Indonesia only)

SELAMAT ULANG TAHUN YANG KE-2 
BLOGGER BUKU INDONESIA!


Ini adalah kali pertama saya ikutan merayakan ultahnya BBI. Tahun lalu nggak. Nggak ngeh soalnya. *padahal ngaku member ya. :D
Anyway, tahun ini, meskipun telat 2 hari, saya mau ikutan ah meramaikan Giveaway Hop. Karena saya senang bagi-bagi hadiah. Seperti halnya saya senang mendapatkan hadiah. Karena lagi nggak kreatif, saya memanfaatkan stok buku di rumah yang masih segel. 
Dan inilah pilihannya. 



Psssst... kalo di tengah acara saya kepikiran nambah hadiah, nggak apa-apa ya. Toh pilihan buku nggak fix kok. Kalo kamu ternyata menang dan ingin berubah pilihan, it's okay. ^^

Tentang giveaway ini:
Berlangsung dari tanggal 13-26 April 2013 (maafkan bila daku baru ngeh dan posting tanggal 15. :D)

Hadiah:
1 orang yang beruntung (dipilih secara acak) boleh pilih salah satu buku dari pilihan buku di atas.

Yang boleh ikutan:Terbuka untuk umum, tapi khusus untuk yang berdomisili di Indonesia (ongkos kirim gratis!)

Gimana cara ikutan? 
Silakan isi Rafflecopter di bawah ya. Kalo belum muncul, sabarlah.
Buat yang masih belum familiar dengan Rafflecopter, be smart-lah. Silakan coba-coba, ato tanya Mbah Google. Kalo mentok, boleh kok tanya-tanya lewat komen di postingan ini. ^^

PENTING DIINGAT! Isilah dengan jujur dan teliti. Kalo kamu asal isi (klik enter) tanpa melakukan apa yang diminta (misalnya, ngaku udah jadi follower padahal belum), kamu akan didiskualifikasi (karena saya akan cek satu persatu jawaban yang masuk!)

Siaaaap? Semoga beruntung! ^^

a Rafflecopter giveaway


Inget untuk mampir ke blog-blog keren lainnya yang juga ngadain giveaway yaaaaa.... 

Sunday, April 7, 2013

Review: Menaklukkan Hati Sang Marquis oleh Julia Quinn


Edisi: Paperback, 448 halaman
Tanggal Terbit: April 2011
Penerbit: Dastan Books 
ISBN139786028723794
Bahasa: Indonesian
Judul Asli: How to Marry a Marquis (diterbitkan pertama kali 9 Maret 1999)

Elizabeth Hotchkiss harus menikah secepatnya dengan seorang laki-laki kaya. Sebagai saudara perempuan tertua dengan tiga adik masih kecil, ia harus bekerja keras untuk membiayai kebutuhan keluarganya sejak kedua orangtuanya meninggal. Namun, kebutuhan mereka semakin lama semakin meningkat sehingga ia tidak tahu lagi harus mendapatkan uang dari mana. Elizabeth lalu memutuskan bahwa satu-satunya cara adalah menikah dengan bangsawan yang kaya.


Sementara itu James Sidwell alias Marquis of Riverdale, diminta datang oleh bibinya yang kebetulan merupakan majikan Elizabeth, untuk menyelidiki suatu kasus kekerasan. James datang dengan menyamar sebagai pengurus properti. Ia menerima undangan bibinya karena ingin melarikan diri dari gadis-gadis yang mengejarnya di London. Selama ini, James beranggapan tidak ada wanita yang mampu membuatnya tertarik. Namun, semua itu langsung berubah sejak pertama kali ia melihat Elizabeth. James langsung terpukau dengan kecantikan dan kebaikan hati Elizabeth sekaligus lidah Elizabeth yang tajam yang entah bagaimana sekaligus membuatnya terpikat. Di lain pihak, seumur hidupnya baru kali ini Elizabeth bertemu dengan seorang laki-laki setampan James. Setiap kali berdekatan dengan James, jantungnya selalu berdebar-debar. Namun, Elizabeth tidak bisa jatuh cinta pada James, karena James mengaku sebagai laki-laki miskin.



Setelah jati diri James yang sebenarnya terkuak, apakah Elizabeth masih mau menerima James yang sudah membuatnya merasa tertipu dan tersakiti dengan penyamaran pria itu selama ini? Dan apakah tekad James cukup kuat untuk meyakinkan Elizabeth agar mau menikah dengannya?


REVIEW SAYA:
Setelah sukses menyelesaikan buku pertamanya, saya langsung penasaran baca dan melanggar janji membacanya kalo udah berhasil menyelesaikan laporan. Duh!

Jadi cerita dimulai seperti sinopsis di atas, dan ini merupakan salah satu tema favorit saya, yaitu ketika di mana salah satu tokoh berpura-pura menjadi orang lain. :)
Karena sudah lama nggak baca buku-bukunya JQ, saya benar2x lupa siapa itu Lady Danburry yang namanya sangat familiar. Tentu saja saya mengenal William Dunford, nama itu juga familiar, meskipun saya nggak tau persis dia muncul di novel yang mana. Jangan-jangan saya udah baca tapi nggak inget?

Anyway, saya suka banget dengan ide buku merah itu. Bagaimana Susan, adik Elizabeth (alias Lizzie), dengan bijaksana meminta Lizzie untuk benar-benar memraktekkannya. Padahal dia baru umur 14 tahun. Yah, kemudian ceritapun mengalir, dan saya suka dengan interaksi antara James dan Lizzie. Lagi-lagi, dialog yang cerdas (dan cepat) antara tokoh-tokoh, termasuk tokoh tambahan selain Lizzie dan James membuat saya sempat keteteran mengikutinya.

Baca buku kedua tentang James dan Lizzie jauh lebih cepat dan dibandingkan buku tentang Caroline dan Blake. Saya jauuuuuuh lebih menyukai karakter Lizzie dibanding Caroline. 

Secara keseluruhan, saya suka dengan semua karakter di buku ini, kecuali ... Caroline. Duh, perasaan saya ke Caroline antara pengen ketawa dan sebel. Saya jadi merasa bisa merasakan kekesalan James waktu Caroline bolak-balik nyeletuk. Jadi sementara orang-orang merasa buku satu lebih seru (karena emang situasinya amat sangat ajaib dan konyol, ditambah karakter Caroline yang bebas lepas dan cenderung impulsif), saya justru lebih suka dengan pasangan James dan Elizabeth. Tapi bener sih, seperti kata temen-temen, kemunculan Blake dan Caroline di sini bikin suasana jadi lebih rame. 

Saya kagum banget sama tokoh Elizabeth yang sangat setia dan sayang pada adik-adiknya. Kagum pada usaha dan kepeduliannya. Keterbukaannya mengenai masalah keuangan terhadap adik-adiknya yang, untungnya, bisa ikut menyikapi dengan bijaksana. Di tengah situasi seperti itu, saya melihat Lizzie tetap tegar, tetap positif dan bisa membuat adik-adiknya juga tetap positif. Saya bisa mengerti kekesalan James ketika Elizabeth mempertahankan harga dirinya dan menolak wesel pemberiannya, meskipun itu mengorbankan kesejahteraan adik-adiknya. 

Saya kasih bintang 4 (meskipun saya punya feeling seandainya saya baca edisi asli bahasa Inggrisnya adalah sangat mungkin saya memberi bintang 5).



Review: Memikat Sang Pewaris dari Julia Quinn


Caroline Trent sejak kecil harus tinggal berpindah-pindah dengan wali yang berbeda. Wali terakhirnya adalah seorang laki-laki yang tamak sehingga Caroline memilih untuk melarikan diri pada suatu malam. Namun, ia tidak menduga kalau malam itu adalah malam yang mengubah hidupnya selamanya.

Blake Ravenscroft adalah agen pemerintah yang menyelidiki kasus mata-mata. Ia memiliki masa lalu yang kelam serta memendam rasa sakit akibat ditinggal orang yang dicintainya sehingga ia menutup hatinya dan tidak pernah berpikir untuk menikah, sampai ia bertemu Caroline. Awalnya, Blake menyangka Caroline adalah mata-mata Napoleon. Ia menculik Caroline dan mengikatnya di tempat tidur. Setelah identitas Caroline terungkap, Blake menyadari kalau hatinya mulai goyah melihat Caroline yang riang dan polos. Sementara itu, Caroline mulai menyadari kalau dirinya jatuh cinta kepada penculiknya.

Penyelidikan Blake yang berbahaya tidak menggoyahkan keputusan Caroline untuk ikut membantu. Dan ketika nyawa Caroline terancam tepat di hadapannya, Blake pun harus menghilangkan trauma masa lalunya dan menyelamatkan Caroline sebelum semuanya terlambat...

REVIEW SAYA

Ini salah satu buku yang hampir selalu dielu-elukan teman-teman saya yang suka banget sama novel historical romance. Sebagai penggemar seri The Bridgerton-nya Julia Quinn, saya percaya bahwa novel ini bagus. Dan kocak, yang menurut saya salah satu kelebihan Julia Quinn.

Saya beli novel ini di tahun 2011, nggak inget bulan apa. Yang jelas, baru saya baca di bulan April 2013 setelah plastik segelnya dibuka ibu saya yang sudah selesai membacanya terlebih dahulu. Dan beliau mengeluhkan adanya cetakan yang salah, yaitu halaman 193-200-nya nggak ada, dan justru tergantikan sama isi novelnya Eloisa James. Jadi, sebagai pembaca, kita dipaksa mengira-ngira ada kejadian apa di antara bab 11-12.

Di awal buku, saya yang sudah lama nggak baca novelnya JQ langsung bisa merasakan kekhasan JQ dalam menggambarkan tokoh yang unik dan terkesan seenaknya sendiri. Well, Caroline emang beda. Setidaknya dari standard orang-orang di jaman itu, tapi nggak beda sama heroine-heroine. :D Anyway, bahkan ketika dia berdebat mulut dengan Percy, saya langsung inget bahwa yang bikin saya suka sama novel2xnya JQ adalah dialognya yang segar dan terkesan cepat, tapi ringan.

Ketika akhirnya Caroline bertemu Blake, yah, saya agak merasa aneh. Maksudnya, mengingat Blake adalah agen rahasia, harusnya sih suasananya bisa lebih sedikit dark. Tapi berkat karakter Caroline, semua jadi berasa konyol yang membuat saya jadi mikir, mungkin nggak siiiiiih??? Tapi saya menikmati interaksi dan dialog di antara mereka. Dan suasana jadi lebih seru begitu James, sahabat dan rekan kerja Blake, muncul. Dan lebih meriah lagi waktu Penelope, kakak perempuan Blake, juga datang berkunjung. Belum lagi tingkah konyol Perrwick, salah satu pelayan Blake. Berasa nonton film komedi.

Tapi niiiih ... tidak seperti saat membaca seri Bridgerton, saya merasa ada yang kurang. Dan cerita mereka nggak seseru yang selama ini dipromosikan teman-teman. Menurut saya, ada beberapa faktor yang memengaruhi penilaian saya ini:
  1. Saya dalam masa sedang mengejar tenggat pengumpulan tugas, yang berarti saya baca secepat mungkin karena penasaran tapi disertai rasa bersalah karena menyisihkan waktu buat baca novel. :D
  2. Apakah karena ini terjemahan? Bukannya sok bisa baca buku bahasa Inggris, tapi seringkali ada cerita-cerita yang lebih dapat 'feel'-nya pas pake bahasa aslinya.
  3. Gara-gara ada insiden kesalahan penjilidan yang membuat saya kehilangan sebagian cerita.
Tapi terlepas dari itu, saya menikmati buku ini, dan banyak bagian yang bikin saya nyengir-nyengir sendiri. Adegan intimnya nggak terlalu banyak, tapi menurut saya malah bagus, jadi sesuai dengan kepolosan Caroline, dan membuat hubungan mereka terasa manis, kayak permen kapas. ^^

4 bintang. Dan setelah berhasil menyelesaikan 1 laporan (padahal keseluruhan masih ada 5 laporan dan 1 proposal yang harus dikerjakan), saya pengen baca lanjutannya yang tentang James. Tapi lihat saja nanti. 


Tuesday, April 2, 2013

<a href="http://www.bloglovin.com/blog/5221265/?claim=v3sdt3bw2xa">Follow my blog with Bloglovin</a>